PENDAHULUAN
Filipina adalah negeri kepulauan yang terdiri dari 7. 109 Pulau Tropis dengan luas total wilayah 26. 629. 000 hektare dan terdiri dari beragam etnis, bahasa, dan agama.
Filipina adalah negeri kepulauan yang terdiri dari 7. 109 Pulau Tropis dengan luas total wilayah 26. 629. 000 hektare dan terdiri dari beragam etnis, bahasa, dan agama.
Meskipun lebih dikenal sebagai sebuah negara yang mayoritas penduduknya menganut katolik, wilayah Filipina sekarang ini meliputi juga beberapa kawasan yang berpenduduk muslim. Menurut catatan sensus resmi Filipina pada 1990, jumlah kelompok muslim di negara yang ber-ibu kota Manila itu adalah 5% dari keseluruhan penduduk Filipina, yakni sekitar 2’8 juta jiwa dari jumlah total populasi 65 juta penduduk. Sementara itu, berbagai sunber lainnya menyebutkan, sekarang ini setidaknya terdapat kurang lebih 7 juta penduduk muslim; artinya mencapai 10% dari total penduduk Filipina.
Jumlah itu cukup menjadikan komunitas muslim sebagai kelompok minoritas, baik dari segi budaya maupun poltik, di tengah-tengah bangsa Filipina yang mayoritas beragama Katolik. Setidaknya terdapat 12 kelompok etno-lingustik dalam masyarakat islam Filipina. Mayoritas dari mereka bertempat tinggal di kawasan Filipina selatan, khususnya di pulau Mindanao dan kepulauan Sulu.
Meskipun menyandang status minoritas, orang Islam merupakan komunitas agama terbesar di Filipina, sebuah negara dengan dominasi Katolik.
Masyarakat Islam di Filipina juga sering kali disebut bangsa Moro. Menurut catat sejarahnya istilah “Moro” merujuk kepada kata ”Moor”, “Mariscor”, atau “Muslim”. Kata “Moor” berasal dari istilah latin “Mauri” Sebuah istilah yang sering digunakan orang- orang romawi kuno untuk menyebut penduduk wilayah Aljazair barat dan Maroko. Ketika bangsa Spanyol tiba di wilayah Filipina dan menemukan sebuah bangsa yang memiliki agama dan adat istiadat seperti orang-orang “Moor” di Spanyol Andalusia, maka mereka mulai menyebut orang-orang di Filipina dengan istilah Moro.
Dalam catatan sejarah, Islam masuk ke Filipina pada Tahun 1360, tidak lama setelah Islam berkembang di Dunia Melayu. Islam sudah berkembang di beberapa kepulauan, khususnya Sulu di Filipina Selatan, setidaknya pada perempat terakhir abad ke- 13. ini berarti, bagi kawasan Filipina, kedatangan Islam Jauh lebih awal daripada kedatangan kolonial Barat, khususnya bangsa Spanyol.
Islam berkembang melalui jalur perdagangan dan disebarkan oleh para dai pengembara yang dikawasan Filipina Selatan dikenal dengan sebutan Masya ‘ika, Makhdumin, dan auliya. Kelompok- kelompok ini menyatakan diri sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW.
PERKEMBANGAN ISLAM DI FILIPINA
(secara intern; Pendidikan, Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya)
PEMBAHASAN
Faktor Pendidikan
Dalam bidang pendidikan daerah-daerah Islam sengaja di terbelakangkan supaya orang-orang islam tetap bodoh. Kalaupun pemerintah Filipina mendirikan sekolah-sekolahataupun Universitas di Filipina Selatan, adalah dengan memprioritaskan orang-orang Katolik/Kristen. Anak-anak muslim dipersukar memasuki sekolah. Orang-orang Islam ada yang terpaksa menukar agama Islam menjadi berbau Katolik/Kristen untuk memungkinkan mereka diterima sekolah atau Universitas. Karena itu, kita sering menemukan cendikiawan Islam yang namanya berbau Katolik/Kristen.
Faktor Politik
Pada masa-masa awal kemerdekaannya, Filipina tidak stabil, justru diwarnai dengan berbagai pertikaian dan pemberontakan terhadap pemerintah.
Pemerintah Filipina meneruskan politik Amerika dalam soal pertanahan, yaitu tanah-tanah orang Islam harus dibuka untuk orang-orang Katolik/Kristen. Secara besar-besaran, pemerintah Filipina mendatangkan trasmigran Katolik dari Filipina Utara ke Filipina Selatan. Dengan segala macam cara, tipu muslihat dan teror, tanah-tanah subur milik orang Islam jatuh ke tangan pihak Katolik. Pemerintah Filipina tidak sedikit pun berusaha melindungi hak milik umat Islam, bahkan sebaliknya, pemerintah memberikan fasilitas kepada kaum Katolik untuk menguasai tanah-tanah orang Islam.
Bagi banyaka kalangan muslim Filipina, Spanyol menerapkan sistem polotik divide and rule (pecah belah dan dikuasai), dan missonsacre (misi suci Kristenisasi) terhadap orang islam. Pada 1578, terjadi perang antara kaum muslim dan Spanyol yang juga melibatkan orang-orang Filipina Utara yang telah menjadi Kristen.
Peristiwa ini sering kali disebut sebagai cikal bakal pertikaian, kebencian, dan rasa tidak percaya kelompok-kelompok Kristen Filipina kepada umat Islam di Filipina Selatan.
Faktor Ekonomi
Mayoritas orang-orang Moro adalah nelayan dan petani. namun ada juga orang Islam yang bekerja disektor pemerintahan sebagai guru, administratur, personil angkatan bersenjata, pegawai kantor kehakiman, dan bahkan adapula yang terpilih sebagai gubernur.
Pemerintah disisi lain ingin mengatasi persoalan yang dihadapi kaum muslim di selatan karena diakui bahwa kaum muslim menghadapi kesulitan ekonomi yang amat serius dengan masa depan yang semakin terasing.
Faktor Sosial dan Budaya
Dalam penjelasan Cesar Adib Majul disebutkan bahwa meskipun terdapat perbedaan yang kadang-kadang agak mencolok dalam hal menerapkan tradisi kebudayaan dan hukum adat setempat, masyarakat Islam di Filipina cenderung memiliki Struktur sosial yang serupa. Sering kali, Struktur sosialnya merupakan warisan kultural yang terus dipertahankan sejak sebelum mereka menganut Islam. Contoh yang paling jelas adalah penggunaan istilah dan sistem Datu yang dianggap memiliki kekuasaan yang kuat diberi gelar “Sultan”. Sampai sekarang, meskipun sudah mulaai berkurang otoritasnya, sistem kekuasaan ini masih dipertahankan sebagian masyarakat Islam Filipina.
Kedatangan bangsa Spanyol pada 1565 ke Filipina untuk mendirikan koloni-dengan segala nuansa kekristenannya yang kemudian sangat berpengaruh dalam kehidupan sosial dan budaya Filipina- secara langsung maupun tidak menghambat proses Islamisasi yang sudah berjalan sekitar 2 atau 3 abad di berbagai kawasan Filipina.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Majul, A. Cesar, Dinamika Islam Filipina, Jakarta: LP3ES, 1989.
Ø Muzani, Saiful, Pembangunan dan Kebangkitan Islam di Asia Tenggara, Jakarta: PT. Pusstaka LP3ES, 1993.
Ø Harun, Lukman, Potret dunia Islam, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1985
Ø Ensiklopedia Dunia Islam Asia Tenggara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar