Rabu, 24 September 2008

PENGARUH TINGKAT PENDAPATAN TERHADAP TINGKAT PENGELUARAN ATAU INVESTASI "makalah"

Kajian Teoritis
Pendapatan tidak mengalami perubahan maka kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil menjadi semakin sedikit. Dengan kata lain, kemampuan pendapatan yang diterima untuk membeli barang-barang menjadi bertambah kecil dari sebelumnya. Maka kenaikan harga menyebabkan konsumen mengurangi jumlah berbagai barang yang dibelinya, termasuk barang yang mengalami kenaikkan harga. Penurunan harga suatu barang menyebabkan pendapatan riil bertambah, dan ini akan mendorong konsumen untuk menambah jumlah barang yang dibelinya. Akibat dan perubahan harga kepada pendapatan ini, yang disebut efek pendapatan.

Jika efek pendapatan tidak mengalami perubahan maka kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil menjuadi sedikit. Dengan kata lain, kemampuan pendapatan yang diterima untuk membeli barang-barang menjadi bertambah kecil sebelumnya. Maka kenaikan harga menyebabkan konsumen mengurangi jumlah berbagai barang yang dibelinya, termasuk barang yang mengalami kenaikan harga.

Dengan kata lain pendapatan para pembeli merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan corak permintaan terhadap berbagai barang. Perybahan pendapatan selalu menimbulkan terhadap permintaan berbagai jenis barang., berdasarkan kepada sifat perubvahan permintaan yang bertlaku apabila pendapatan berubah. Hal inilah yang akan mempengaruhi bagaimana tingkat pendapatan mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat serta berinvestasi (saving)

Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan seseorang dalam mengkonsumsi barang, diantaranya:

1. harga barang itu sendiri
2. harga barang lain
3. pendapatan
4. selera
5. kondisi makro ekonomi

Perubahan pendapatan seperti yang telah diterangkan akan mempengaruhi jumlah anggaran pengeluaran (konsumsi dan investasi). Jika pendapatan menurun maka demikian pula tingkat pengeluaran (konsumsi dan investasi) juga akan menurun, sedangkan jika pendapatan meningkat maka demikian pula tingkat pengeluaran (konsumsi dan investasi) juga akan meningkat.

Dari penjelasan tersebut diatas, dapat diambil suatu kesimpulan pernyataan yaitu: “Pendapatan akan bergerak naik-turun sesuai pengeluaran (konsumsi dan investasi)“ artinya individu akan cenderung mengkonsumsi lebih banyak dari sebelumnya, jika pendapatan individu tersebut mengalami peningkatan dari sebelumnya, sedangkan individu akan cenderung mengkonsumsi lebih sedikit dari sebelumnya, jika pendapatan individu tersebut mengalami penurunan dari sebelumnya.

HIPOTESIS

Seperti yang telah kita ketahui, pengertian atau definisi dari hipotesis adalah suatu pernyataan mengenai variable-variabel yang dibahas secara berkaitan satu sama lain, dan sifat dari hubungannya terbagi dua golongan, yaitu:

1. Hubungan langsung, yaitu keadaan di mana perubahan nilai-nilai variabel yang dibicarakan bergerak kearah yang bersamaan, misalnya “apabila pendapatan masyarakat bertambah maka konsumsi mereka akan bertambah”.

2. Hubungan terbalik, yaitu apabila nilai-nilai variabel yang dibicarakan berubah kea rah yang bertentangan, misalnya “kenaikan harga barang akan menyebabkan permintaan terhadap barang tersebut menurun”

Berdasarkan pernyataan tentang hipotesis tersebut, maka yang saya gunakan adalah hipotesis dengan sifat hubungan langsung, yaitu “apabila tingkat pendapatan masyarakat bertambah maka tingkat konsumsi masyarakat akan bertambah”. Variabel-variabel yang saya gunakan dalam uji hipotesis ini adalah:

§ Rata-rata penghasilan diperoleh perbulan (sebagai independent variable)

§ Menjadi peserta asuransi atau investasi (sebagai dependent variable)

Dengan measure kedua variabel ordinal dan nominal maka asumsi bahwa rata-rata penghasilan diperoleh perbulan sebagai pendapatan dengan alasan penghasilan bulanan memang merupakan pendapatan dan merupakan faktor seseorang menjadi peserta asuransi atau berinvestasi.

Dengan hipotesis null dan hipotesis alternatif:

HO = besar-kecilnya pendapatan tidak berpengaruh terhadap seseorang menjadi peserta asuransi berinvestasi.

Ha = besar-kecilnya pendapatan berpengaruh terhadap seseorang menjadi peserta asuransi atau berinvestasi.

Uji F (Levene test)

Uji F menguji apakah varians populasi kedua sample tersebut sama atau berbeda.

Ho= kedua varians populasi identik

H1= kedua varians populasi tidak identik

Bila printout menyatakan :

1. Probabilitas > 0.05 maka Ho diterima

2. Probabilitas <0.05 maka Ho ditolak


Interpretasi

Kendall’s Tau_b Correlation dan Spearman’s Rho Correlation
Berdasarkan hasil printout dapat diketahui dalam tabel correlation, korelasi antara variabel rata-rata penghasilan bulanan dengan menjadi peserta asuransi menunjukkan nilai -0,341 (kendall’s tau_b), dan menunjukan nilai -0,383 (spearman’s rho). angka tersebut menunjukkan adanya korelasi lemah dan tidak searah. Artinya semakin besar pendapatan yang diperoleh, maka berpengaruh terbalik menjadi atau tidaknya peserta asuransi. Hal ini juga dapat diketahui dengan melihat bagian bawah tabel yang menyatakan: **correlation is significant at the 0,01 level (2-tailed) atau korelasi signifikan pada level 0,01.

Untuk mengetahui angka koefisien korelasi signifikan atau tidak, maka langkah yang harus dilakukan adalah mengetahui nilai probabilitas antara variabel rata-rata penghasilan bulanan dengan menjadi peserta asuransi atau investasi, maka:

Probabilitas > 0.05

0.000 > 0.05

Karena nilai probabilitas antara variabelnya lebih kecil dari 0,05 maka HO ditolak. Artinya, besar-kecilnya pendapatan berpengaruh terhadap tingkat kosumsi barang sekunder.

Analisis One Way ANOVA
Dari hasil printout tabel ANOVA dapat diketahui bahwa nilai probabilitas levene test diperoleh varians rata-rata penghasilan bulanan dengan menjadi peserta asuransi atau investasi 0,000. maka:

Probabilitas > 0.05

0.000 > 0.05

karena probabilitas antara variabelnya dibawah 0,05 maka HO ditolak, Artinya, besar-kecilnya pendapatan berpengaruh terhadap menjadinya peserta asuransi atau tidak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEMUKAN MAKALAH/ARTIKEL YANG ANDA CARI DI SINI:
Custom Search

Posting Terkini