Kurt. B. Mayer dalam bahasan ini memandang bahwa Kelas sosial adalah istilah kelas yang hanya dipergunakan untuk mengkategorikan seseorang pada sebuah lapisan yang di dasarkan pada unsur-unsur ekonomis, sedangkan lapisan yang bersandarkan pada kehormatan kemasyarakatan dinamakan kelompok kedudukan. Namun selanjutnya dikatakan bahwa harus diadakan pembedaan yang tegas antara kelas dan kelompok kedudukan tersebut.
Kelas social apabila ditinjau secara lebih mendalam maka akan dapat dijumpai beberapa kriteria yang tradisional, yaitu besar jumlah anggotanya, kebudayaan yang sama yang menentukan hak-hak dan kewajiban-kewajiban warganya, kelanggengan, tanda atau lambang yang merupakan ciri khas, batas-batas yang tegas, dan antagonisme tertentu.
Max Weber memiliki pandangan yang berbeda dalam pengunaan istilah. Ia tetap mengunakan instilah kelas untuk seluruh lapisan, baik dalam strukturnya yang sersifat ekonomis maupun yang berstruktur kedudukan yang di dasarkan atas kehormatan. Hanya saja di membuat spesifikasi pembagian pada sub-sub kelas yang bergerak pada unsur-unsur ekonomis yang di dasarkan pada kecakapan0kecakapannya. Namun disamping itu, Max Weber masih menyebutkan adanya golongan yang mendapat kehormatan secara khusus dari masyarakat yang dinamakannya stand.
Didalam setiap masyarakat akan dijumpai lapisan social karena setiap masyarakat mempunyai sikap menghargai yang tertentu terhadap bidang-bidang kehidupan yang tertentu pula, dan demikian kita mengenal lapisan masyarakat yang tertinggi, terendah dan menengah. Himpunan orang-orang yang merasa bahwa dirinya tergolong pada lapisan masyakat tertentu, maka itulah yang diakaui masyarakat sebagai kelas social.
Kelas social apabila ditinjau secara lebih mendalam maka akan dapat dijumpai beberapa kriteria yang tradisional, yaitu besar jumlah anggotanya, kebudayaan yang sama yang menentukan hak-hak dan kewajiban-kewajiban warganya, kelanggengan, tanda atau lambang yang merupakan ciri khas, batas-batas yang tegas, dan antagonisme tertentu.
Max Weber memiliki pandangan yang berbeda dalam pengunaan istilah. Ia tetap mengunakan instilah kelas untuk seluruh lapisan, baik dalam strukturnya yang sersifat ekonomis maupun yang berstruktur kedudukan yang di dasarkan atas kehormatan. Hanya saja di membuat spesifikasi pembagian pada sub-sub kelas yang bergerak pada unsur-unsur ekonomis yang di dasarkan pada kecakapan0kecakapannya. Namun disamping itu, Max Weber masih menyebutkan adanya golongan yang mendapat kehormatan secara khusus dari masyarakat yang dinamakannya stand.
Didalam setiap masyarakat akan dijumpai lapisan social karena setiap masyarakat mempunyai sikap menghargai yang tertentu terhadap bidang-bidang kehidupan yang tertentu pula, dan demikian kita mengenal lapisan masyarakat yang tertinggi, terendah dan menengah. Himpunan orang-orang yang merasa bahwa dirinya tergolong pada lapisan masyakat tertentu, maka itulah yang diakaui masyarakat sebagai kelas social.
Masing-masing kelas social punya kebudayaan serta menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap diri anggota-angotanya. Dan kelas social juga dapat mempengaruhi gaya dan tingkah laku kehidupan masyarakat tersebut.
Semua orang yang sadar akan kedudukannya tersebut secara tidak langsung akan juga diketahui dan diakui oleh masyarakat umum itu lah yang dinamakan kelas social.
Begitu pun fenomena yang terjadi disekitar lingkungan tempat saya tinggal, hampir beberapa masyarakat tidak menyadari bahwa mereka secara tidak sengaja menciptakan kelas social tersendiri diantara mereka sendiri. Seperti misalnya tokoh masyarakat atau orang yang di tua kan didaerah tersebut yang dapat dijadikan oleh masyarakat sebagai pelindung bagi mereka. Namun ada juga beberapa kedudukan sosialnya dianggap tinggi oleh masyarakat karena mantan pejabat atau pensiunan pegawai negeri.
Semua itu tercipta karena adanya persepsi dari masyarakat setempat terhadap realita dalam lingkungannya dan apa yang dianggap mereka memiliki kelebihan, baik itu dari segi ekonomi, jabatan, dan ilmu pengetahuan.
Semua itu tercipta karena adanya persepsi dari masyarakat setempat terhadap realita dalam lingkungannya dan apa yang dianggap mereka memiliki kelebihan, baik itu dari segi ekonomi, jabatan, dan ilmu pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar