Kamis, 23 Oktober 2008

Aplikasi Metode Pemahaman Hermeneutik Pada Penafsiran Ayat Al-Qur’an

Untuk meminimalisir subjektivitas pembaca di dalam memahami sebuah teks, peran penulis –di dalam melahirkan sebuah teks– tentunya harus pula diperhatikan dengan baik. Ini dikarenakan proses memahami pada dasarnya merupakan tindakan referensial; pembaca memahami sesuatu di dalam sebuah teks karena ia mengkomparasikannya dengan sesuatu yang telah diketahui sebelumnya. Kemudian, sesuatu yang telah diketahui dan dipahami oleh pembaca tersebut akan membentuk sebuah sistem yang saling berhubungan dan mengikat satu sama lain. Pada akhirnya, system yang telah saling berhubungan itu dengan sendirinya akan membentuk suatu makna yang muncul dibenak pembaca. Inilah yang dimaksud Schleirmacher dengan lingkaran hermeneutika.[1]


Sebab, menurut Emilio Betti, sesuatu obyek dapat berbicara dan ia dapat didengarkan secara benar atau salah. Ini dikarenakan, menurut Betti, didalam objek tersebut terdapat makna yang variable obyektif. Jika obyek bukan yang lain ketimbang peneliti itu sendiri dan jika ia bukan dari dirinya, mengapa pembicaraan yang dilontarkan teks tersebut didengarkan? Betti mengakui, bahwa objektifitas yang tidak melibatkan subjektifitas penafsir adalah sesuatu yang absurd. Namun, subjektifitas sang penafsir haruslah dapat menembus keterasingan obyek. Ini merupakan hal yang fundmental, bagi Betti, dan menjadi norma dasar bagi semua interpretasi untuk menjelaskan otonomi mendasar dari obyek.[2]

Norma kedua, menurut Betti, adalah “koherensi makna”, yaitu totalitas hubungan secara keseluruhan dari makna-makna individu. Ini dikarenakan, menurutnya, makna secara keseluruhan harus didasari oleh unsur-unsur individualnya, dan unsur-unsur itu hrus dipahani oleh penafsir dengan mengacu pada semua bagian yang luas dan tajam.[3] Selanjutnya, norma ketiga adalah “pengaktualisasian pemahaman”, yaitu penafsir menyelidiki kembali proses kreatifitas dan merekonstruksi di dalam dirinya suatu bagian dari masa lalu sebagai “peristiwa” yang turut kedalam pengaktualisasian hidupnya sendiri. Terakhir, norma keempat adalah “persesuaian makna” hermeneutic, atau “keharmonisan”, yaitu penafsir membawa peng aktualisasianya ke dalam kesesuaian yang lebih dekat dengan rangsangan yang diterima dari obyek dengan sedemikian rupa sehingga satu sama lain dapat berhubungan dalam acara yang harmonis.[4]

Untuk dapat merekonstruksi pemahaman yang terkandung di dalam sebuah teks, pembaca kiranya perlu mengetahui dan memahami beberapa hal yang berkaitan dengan hermeneutika rekonstruksi ini dengan baik, di antaranya adalah :

Kosa kata gramatikal bahasa yang tertuang di dalam sebuah teks
1. Latar belakang geografis, sosial, budaya, politik, sejarah hidup dan pendidik penulis
2. Kontek pembicaraan atau penulisan
3. Tujuan pembicaraan atau penulisan[5]
Kemudian pemahaman ayat dalam pembahasan ini terdapat pada surat al-fatihah : 4, surat al-Baqarah : 48 dan surat an-Naba’ : 17-18.
Å7Î=»tB ÏQöqtƒ ÉúïÏe$!$# ÇÍÈ
“Yang menguasai[6] di hari Pembalasan[7].” (QS. Al-Fatihah : 4)

(#qà)¨?$#ur $YBöqtƒ žw “Ì“øgrB ë§øÿtR `tã <§øÿ¯R $\«ø‹x© Ÿwur ã@t6ø)ム$pk÷]ÏB ×pyè»xÿx© Ÿwur ä‹s{÷sム$pk÷]ÏB ×Aô‰tã Ÿwur öNèd tbrãÁZムÇÍÑÈ
“Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan (begitu pula) tidak diterima syafa'at[8] dan tebusan dari padanya, dan tidaklah mereka akan ditolong.” (QS. Al-Baqarah : 48)

¨bÎ) tPöqtƒ È@óÁxÿø9$# tb%x. $\F»s)‹ÏB ÇÊÐÈ tPöqtƒ ã‡xÿZム†Îû Í‘qÁ9$# tbqè?ù'tFsù %[`#uqøùr& ÇÊÑÈ

“Sesungguhnya hari Keputusan adalah suatu waktu yang ditetapkan,”
“Yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangsakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok,”(QS. An-Naba’ : 17-18)

Dalam surat al-Fatihah maksud hari disitu adalah hari Pembalasan. Kemudian haari juga memiliki makna hari yang pada hari itu orang tidak bisa membela orang lain sedikitpun dalam surat al-Baqarah ayat 48. hari juga disini memiliki arti keputusan dan masa ditiupnya sangsakala sebagai mana dalam suratan-Naba’ ayat 17-18.

Makna dalam suatu bahasa bersifat meaning dan event. Meaning bersifat non-statis yang kedua event bersifat dinamis. Koherensi makna dari ayat ini adalah hari keputusan+hari pembalasan +hari dimana ditiupnya sangsakala+ hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun. Dari ketiga makna tentang konsep yaum-hari, kita akan berangkat kepada pemberian makna oleh symbol serta penggalian yang cermat atas makna. Setelah itu menggunakan symbol sebagai tolak ukur sebagai langkah yang benar-benar filosofis. Dengan demikian, hari kiamat adalah hari ditiupnya sangsakala, hari ayng tidak seorang pun dapat membela orang lain. Hari itu adalah hari keputusan dan hari pembalasan.


DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an al-karim
Palmer, Richard E., Hermaneutika; Teori Baru Mengenai Interpretasi
Moosa, Ebrahim, Kata Pengantar, dalam, Gelombang Perubahan dalam Islam; Studi tentang Fundamentalisme Islam Fazlur Rahman, Penerjemah Aam Fahmia, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001, cet. Ke-2
Pari, Fariz, “Hermeneutik Paul Riccour untuk Penelitian Keagamaan”
----------------
[1] Richard E. Palmer, Hermaneutika; Teori Baru Mengenai Interpretasi, h. 98.
[2] Ibid., h. 63.
[3] Ebrahim Moosa, Kata Pengantar, dalam, Gelombang Perubahan dalam Islam; Studi tentang Fundamentalisme Islam Fazlur Rahman, Penerjemah Aam Fahmia, cet. Ke-2 (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2001), h. 26.
[4] Ibid., h. 26.
[5] Fariz Pari, “Hermeneutik Paul Riccour untuk Penelitian Keagamaan”, h. 106.
[6] Mâlik (yang menguasai) dengan memanjangkan mim,ia berarti: pemilik. dapat pula dibaca dengan Malik (dengan memendekkan mim), artinya: Raja.
[7] Yaumiddin (hari Pembalasan): hari yang diwaktu itu masing-masing manusia menerima pembalasan amalannya yang baik maupun yang buruk. Yaumiddin disebut juga yaumulqiyaamah, yaumulhisaab, yaumuljazaa' dan sebagainya.
[8] Syafa'at: usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. Syafa'at yang tidak diterima di sisi Allah adalah syafa'at bagi orang-orang kafir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEMUKAN MAKALAH/ARTIKEL YANG ANDA CARI DI SINI:
Custom Search

Posting Terkini