Sabtu, 27 September 2008

Pengertian Psikologi

Dilihat dari segi etimologis, psikologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu psyche yang artinya jiwa dan logos yang artinya ilmu pengetahuan. Dengan demikian psikologi dapat diartikan “ilmu yang mempelajari tentang jiwa”. Sebenarnya terjemahan tersebut kurang tepat jika bertitik tolak dari pandangan dualisme manusia, yang menganggap bahwa manusia itu terdiri dari dua dimensi yaitu jasmani dan rohani, seolah-olah kalau kita mendengar kata ilmu jiwa, maka yang terbayang pada kita bahwa yang dpelajari oleh ilmu itu adalah sesuatu yang tidak kelihatan, abstrak, yang berada dalam diri manusia atau makhluk hidup lainnya. Segala sesuatu yang bersifat jasmaniah pada diri manusia tidak dianggap sebagai suatu masalah.

Penyelidikan psikologi ialah mengenai segala sesuatu yang dapat memberikan jawaban tentang apa sebenarnya manusia itu, mengapa ia berbuat atau berlaku demikian, apa yang mendorongnya berbuat demikian, apa maksud dan tujuan berbuat demikian. Dengan singkat dapaat kita katakan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam arti luas. Tingkah laku yang dimaksud adalah mencakup segala kegiatan, tindakan, perbuatan manusia baik yang tampak maupun yang tidak tampak, yang disadari atau yang tidak disadari. Termasuk di dalamnya seperti cara ia berbicara, berjalan, berfikir, mengambil keputusan, cara melakukan sesuatu, cara bereaksi terhadap sesuatu yang datang dari luar dirinya, maupun dari dalam dirinya. Dengan kata lain bagaimana cara manusia itu berintegrasi dengan dunia luar atau lingkungannya. Perlu diketahui bahwa study tentang tingkah laku tersebut bukanlah semata-mata ditujukan kepada tingkah laku manusia, tapi juga tingkah laku hewan seperti: simpanse, anjing, termasuk organisme hidup lainnya.

Pandangan mengenai tingkah laku itu kemudian secara garis besar dapat dibagi menjadi dua aliran atau dua golongan, yaitu:

Aliran atau paham psikoanalisa yang dalam uraiannya mengenai tingkah laku itu banyak menitik beratkan kepada aspek-aspek ketidak sadaran. Aliran ini dipelopori oleh Sigmund Freud, 1909.
Aliran atau paham Behaviorisme yang lebih menitik beratkan uraiannya kepada aspek yang objektif yang dapat diamati pada tingkah laku lahiriah. Aliran atau paham ini dipelopori oleh J.B. Watson dan kemudian berkembang pertama di Amerika Serikat. J.B. Watson hidup pada sekitar 1878-1958.
Tujuan Mempelajari Psikologi adalah untuk menjadikan manusia supaya hidupnya baik, bahagia dan sempurna, karena psikologi sampai sekarang ini telah memasuki bidang-bidang yang cukuk luas.

Hubungan Psikologi Dengan Ilmu Lain
Psikologi pada awalnya merupakan bagian dari filsafat, akan tetapi karena disadari bahwa filsafat sebgai satu-satunya ilmu kurang dapat memnuhi kebutuhan manusia. Akhirnya psikologi memisahkan diri dan berdiri sendiri sebagai ilmu yang mandiri. Hal ini merupakan jasa dari Wilhelm Wundt, yang mendirikan laboratorium psikologi yang pertama pada tahun 1879, untuk menyelidiki peristiwa-peristiwa kejiwaan secara eksperimental.

Seperti yang telah diterangkan di atas, bahwa psikologi merupakan ilmu yang telah mandiri. Namun demikian, tidak boleh dipandang bahwa psikologi itu sama sekali tidak lepas dari ilmu-ilmu yang lain. Psikologi masih mempunyai hubungan dengan ilmu yang lain. Psikologi sebagai ilmu yang meneropong atau mempelajari keadaan manusia, sudah barang tentu psikologi mempunyai hubungan dengan ilmu-ilmu lain yang sama-sama mempelajari tentang keadaan manusia. Hal ini akan memberi gambaran bahwa manusia sebagai makhluk hidup tidak hanya dipelajari oleh psikologi saja, tetapi juga dipelajari oleh ilmu lainnya. Manusia sebagai makhluk berbudaya maka psikologi akan berhubungan dengan ilmu-ilmu kebudayaan, filsafat dan antropologi.

Ruang Lingkup Psikologi
Seperti yang telah dikemukakan diatas, psikologi dilihat dari segi objeknya, psikologi dapat dibedakan dalam dua golongan besar yaitu:
a). Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari manusia
b). Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari hewan

Dalam tulisan ini tidak akan membicarakan psikologi yang membicarakan tentang hewan, tapi akan membicarakan psikologi yang berobjekkan manusia. Secara garis besar psikologi dapat dibedakan dalam menjadi psikologi umum dan khusus. Psikologi umum ialah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari kegiatan-kegiatan atau aktifitas-aktifitas manusia yang tercermin dalam tingkah laku pada umumnya, yang dewasa, yang normal, dan yang berkultur. Psikologi umum memandang manusia seakan-akan terlepas dalam hubungan dengan manusia lain. Psikologi khusus adalah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari segi-segi kekhususan dari aktivitas manusia. Psikologi khusus bermacam-macam yaitu:

- Psikologi Perkembangan, yang mempelajari perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai tua.
- Psikologi sosial, khusus mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan situasi sosial
- Psikologi pendidikan, khusus mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan dunia pendidikan.
- Psikologi kepribadian, khusus mempelajari dan menguraikan tentang pribadi manusia, beserta tipe-tipe kepribadiannya.
- Psikopatologi, khusus mempelajari tingkah laku manusia mengenai keadaan psikis yang tidak normal.
- Psikologi kriminal, khusus mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan kejahatan.
- Psikologi perusahaan, khusus mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan dunia perusahaan

Metode-Metode Dalam Psikologi
Metode yang pertama digunakan dalam lapangan penelitian psikologi adalah Spekulasi. Akan tetapi akibat perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya serta, psikologi khususnya, akhirnyaa metode ini ditinggalkandan dirintislah metode baruyang didasarkan pada pengalaman-pengalaman atau empirik.

Penentuan metode merupakan hal yang penting setelah penentuan objek yang akan dipelajari. Dari segi metode akan terlihat ilmiah tidaknya suatu penyelidikan. Secara garis besar metode yang digunakan dibedakan atas dua bagian yakni: metode longitudinal dan crossectional. Tetapi selain metode diatas, penyelidikan psikologi menggunakan juga metode eksperimental dan non eksperimental.

Manusia Dan Perkembangannya
Manusia merupakan makhluk yang paling sempurnabila dibandingkan dengan makhluk lainnya. Akibat dari unsur kehidupan yang ada pada manusia, manusia berkembang dan mengalami perubahan-perubahan, baik perubahan dalam segi psikologis maupun fisiologis. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia sehingga menimbulkan banyak versi pendapat dari para ahli, sehingga pendapat itu melahirkan bermacam-macam teori mengenai perkembangan manusia. Adapun teori-teori perkembangan tersebut adalah:

1. Teori Nativisme, dalam teori ini perkembangan manusia akan ditentukan oleh faktor nativus(keturunan) yang merupakan faktor yang dibawa oleh individu waktu lahir. Menurut teori ini manusia telah ditentukan karakternya oleh sifat-sifat ketika ia dilahirkan. Teori ini dikemukakan oleh Schopenhour 1950.

2. Teori Empiris dalam teori ini perkembangan manusia akan ditentukan oleh empiri (pengalaman) selama perkembangan individunya. Teori ini sering dikenal dengan nama Teori Tabularasa yang dipelopori oleh John Locke.

3. Teori Konvergensi, teori ini merupakan gabungan dari dua teori diatas. Dalam teori ini megemukakan nativus dan empiris merupakan hal yang saling mendukung dalam perkembangan inidividu. Teori ini dikemukakan oleh William stern.

Dari ketiga teori di atas dapat diambil kesimpulan bahwa perkembangan individu ditentukan oleh faktor endogen dan faktor eksogen. Faktor endogen adalah faktor yang dibawa individu dari dalam kandunngan sampai kelahiran. Bisa disebut juga faktor bawaan atau faktor keturunan. Sedangkan faktor eksogen adalah merupakan faktor yang datang dari luar individu, pengalaman, alam sekitar, pendidikan.

Hubungan Individu Dengan Lingkungannya
Telah dikemukakan dalam teori konvergensi bahwa lingkungan mempunyai peranan .penting dalam membentuk karakter individu dan pada umumnya teori ini menunjukan kebenaran. Secara garis besar lingkungan terbagi menjadi dua bagian yaitu: Lingkungan Fisik, lingkungan yang berupa alam. Lingkungan sosial, lingkungan masyarakat dimana individu dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Peristiwa Kejiwaan
Dalam psikologi umum dikenal beberapa gejala kejiwaan. Diantaranya: Pengamatan, perhatian, tanggapan, fantasi.

Pengamatan adalah suatu peristiwa jiwa yang merupakan hasil daripada kegiatan indera kita setelah bersentuhan dengan stimulus yang ada disekitarnya. Seperti contoh mendengar sesuatu, melihat sesuatu, merasakan bau dan lain sebagainya. Beberapa syarat terjadinya pengamatan:
a). Adanya objek
a). Alat indera yang cukup baik sebagai alat untuk menangkap stimulus
a). Untuk mengadakan atau menyadari pengamatan diperlukan adanya “perhatian”

Secara tidak langsung pengamatan tergantung faktor berikut, yakni:
a). Faktor Fisis, jenis dan kekuatan perangsang
a). Faktor Fisiologis, cara bekerja alat indera, urat syaraf dan bagian tertentu daripada fungsi otak
a). Faktor Psikologis, kepribadian kita, perasaan kita, akal kita, fantasi kita, pandangan kita terhadap perangsang itu dan situasi tertentu dimana kita berada.

Perhatian adalah pemusatan konsentrasi dari seluruh aktifitas individu yang ditujukan kepada suatu objek atau sekumpulan objek-objek. Perhatian dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
a). Perhatian Spontan, bila kita senang terhadap sesuatu, perhatian kita akan tercurah secara spontan.
a). Perhatian Konsentratif, perhatian terhadap suatu hal saja
a). Perhatian sembarangan, perhatian yang tidak tetap
a). Beberapa hal untuk mengatasi gangguan perhatian
a). Memperkuat motivasi
a). Memperkuat usaha dalam menjalankan suatu tugas
a). Membiasakan diri dalam membentuk in-attention terhadap gangguan perhatian.

Tanggapan adalah membayangkan kembali gambaran-gambaran yang terjadi pada waktu pengamatan (representasi). Tanggapan terbagi menjadi tiga bagian:
Menurut alat indera yang berperan dalam waktu mengamati
Menurut terjadinya, ada tanggapan ingatan dan tanggapan fantasi
Menurut terikatnya, ada tanggapan benda, ada tanggapan kata.

Fantasi adalah membentuk tanggapan baru berdasarkan tanggapan yang terjadi. Fantasi sebagai kemampuan jiwa manusia terjadi secara disadari dan tidak disadari. Dilihat dari caranya fantasidapat dibedakan kepada:
a). Fantasi yang mengabstrakhir, cara berfantasi dengan mengabstraksikan beberapa bagian.
a). Fantasi yang mendeterminir, cara berfantasi dengan mendeterminir terlebih dahulu.
a). Fantasi yang mengombinir, cara berfantasi dengan mengombinasikan pengertian-pengertian atau bayangan-bayanganyang ada pada individu yang bersangkutan.

Perasaan adalah termasuk salah satu gejala jiwa yang dimiliki oleh setiap orang, akan tetapi corak dan tingkatannya pada masing-masing individu berbeda-beda. Dengan demikian dapat diartikan bahwa perasaan adalah peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan senang atau tidak senang dalam hubungannya dengan peristiwa mengenal dn bersifat subjektif.

Berfikir
Berfikir merupakan khazanah Tuhanyang hanya diberikan kepada manusia. Pengertian berfikir yakni, satu keaktifan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan yang terarah kepada suatu tujuan. Ciri utama dalam berfkikir adanya abstraksi. Abstrksi dalam hal ini berarti anggapan lepas atau relasi dari suatu benda, kejadian-kejadian sesuatu, situasi-situasi yang dihadapai sebagai kenyataan.
a). Tingkatan berfikir manusia terbagi menjadi 3 bagian yaitu,
a). Tingkatan Konkret
a). Tingkatan Skematis
a). Tingkatan Abstrak

Beberapa cara berfikir
Berfikir Induktif, suatu proses dalam berfikir yang berlangsung dari hal-hal yang khusus menjadi umum.
Berfikir Deduktif, suatu proses dalam berfikir yang berlangsung dari hal-hal yang umum menjadi khusus.
Berfikir Analogis, berfikir dengan jalan menyamakan atau membandingkan fenomena yang pernah ada atau fenomena yang pernah dialami.
Hambatan Dalam Proses Berfikir
Data atau fakta yang kurang sempurna, sehingga masih banyak data yang harus diperoleh
Data yang ada dalam keadaan confuse, data yang satu bertentangan dengan data yang lain.

Ingatan
Ingatan merupakan kemampuan untuk menerima atau memasukan, menyimpan dan mengeluarkan kembali pengalaman yang telah lalu.
Beberapa ahli mendefinisikan tentang ingatan
Kohnstamm, ingatan adalah semua macam pekerjaan jiwa yang berhubungan didalamwaktu
W. Stern, ingatan sebagai hubungan pengalaman dengan masa lampau.

Lupa
Dalam psikologi lupa merupakan peristiwa kejiwaaan yang dianggap negatif, sedangkan ingat merupakan hal yang positif dariingatan seseorang.

Kepribadian
Pengertian kepribadian secara etimologi, berarti topeng yang dipakai dalam sandiwara atau drama Yunani. Perkataan persona (Romawi) adalah perkataan yang mempunyai persamaan dengan perkataan prasapon (Yunani). Tetapi di antara para ahli ada yang menganggap istilah persona itu langsung berasal dari perkataan prasappon. Ada beberapa perkataan lain yang berhubungan dengan kata persona, misalnya kata parisona (arround the body) dan persun ( head of face). Beberapa ahli beranggapa bahwa asal kata-kata itu ialah dari bahasa latin perseuna (self containing).

Kebanyakan para ahli menyatakan bahwa perkataan persona berasal dari bahasa Latin yaitu per-sonare (to sound through). Kesimpulan para ahli, arti kata persona itu ialah topeng, yang dipakai di dalam sandiwara atau drama. Kemudian perkataan itu bertambah jelas dalam uraian Cicero (106-43 SM) yang secara rinci membedakan 4 pengertian perkataan persona sebagai berikut:
Perwujudan lahiriah seseorang (sekalipun belum tentu menggambarkan keadaan yang sebenarnya).
Peranan seseorang dalam kehidupannya (misalnya; sebagai filosof)
Kesesuaian kemampuan seseorang dengan lapangan pekerjaannya.
Kekhususan dan martabat seseorang (seperti misalnya dalam gaya tulisan).
Pengertian pertama mempunyai hubungan denganpengertian asal kata itu, yakni topeng; pengertian kedua tentang status seseorang di dalam kehidupan; arti ke tiga terutama menunjukkan kualitas psikis, atau pembawaan yang dimiliki seseorang; dan pengertian ke empat menunjukkan kekhususan dan martabat seseorang.
Berkaitan dengan beberapa pengertian di atas, maka personaliti dapat didefinisikan antara lain sebagai berikut:
Perwujudan lahiriah.
Watak atau peranan yang dimainkan dalam suatu drama
Sifat-sifat khusus yang dimiliki seseorang.
Prestise dan martabat.
Warga negara yang bebas
Dalam bahasa latin klasik personaliti berarti seseorang yang mewaili suatu kelompok atau lembaga. Dari pengertian inilah kemudian timbul istilah latin ”persona non grata”.
Tokoh penting yang memiliki prestise dan martabat, dikenal dengan istilah “personages”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEMUKAN MAKALAH/ARTIKEL YANG ANDA CARI DI SINI:
Custom Search

Posting Terkini