Rabu, 24 September 2008

PENGANTAR FILSAFAT ALAM

I. Pengertian Filsafat.
Dalam mempelajari sesuatu ilmu pengetahuan, maka hal yng pertama sekali dipelajari ialah pengertian/definisi dari ilmu yang akan di bicarakan tersebut. Demikianpula dalam mempelajari ilmu filsafat akan timbulah beberapa pertanyaan. Apakah ulmu filsafat itu?, bagaimana definisinya?, dan apa objek pembicaraannya?.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka kita mulai meninjau dari beberapa segi:

A. DARI SEGI BAHASA ( ASALA KATA FILSAFAT )
Filsafat berasal; dari kata yunaniyang tersusun dari dua kata fhilen dalam arti cinta dan shopes dalam arti hikmat. Orang arab memindahkan kata Yunani Fhilosopia kedalam bahasa mereka dengan menyesuaikannnya dengan tabiat susunan kata-kata Arab.yaitu Falsafah dengan polala, palala dan filal dengan dmikian kata benda dari kata kerja falsafah seharusnyalah falsafah dan filsaf dalam basa Indonesia bnyak terpakai kata filsafat.

B. DARI SEGI FRAKTIS ( PEMAKAIAN )
1. Filsafat berarti ilmu yang menyelediki fakta-fakta, prinsip-prinsip dari kenyataan dan dari tabiat manusia serta tingkah laku manusia
2. Filsafat dewasa ini di artikan ilmu yang meliputi logika, etika, estetika, metafisika dan teori ilmu pengetahuan.
3. Filsafat kadang-kadang di artikan pula suatu sikap terhadap aktivitas seseorang.

C. PERBEDAAN DARI ILMU-ILMU LAIN
1. Perbedaan Mengenai Lapangan Pembasan
Menurut Muhammad Hatta dalam bukunya alam, pemikiran Yunani megatakan: bedanya philosopi dengan ilmu special. Ilmu special membatasi medannya tiga alam yag dapat dialami, alam emperika, ilmu menghadapi soalnya dengan pertanyaan’ bagaimana’ dan apa sebabnya” fhilospi meninjau dengan pertanyaan apa itu, darimana, dan kemana.disisni orang tidak berbicara pengetahuan sebab dan akibat dari pada sesuatu maslah seperti yang diselediki oleh ilmu, melainkan orang mencari tahu tentang apa yang sebenarnya pada barang atau masalah itu, darimana jadinya dan kemana tujuannya.

2. Pebedaan Mengenai Tujuannya
Ilmu pengetahuan tidak mau menyeledi dan tidak pula memperhatikan hubugan anatara manusia dan alam, akan tetapi tujuan ilmu pengetahuan ialah bersuha menentukan sifat-sifat dari kejadian alam yang di dalamnya juga termasuk manusia, atau dengan perkataan lainilmu pengetahuan hanya bertujuan pada alam dan ilmu pengetahuan memandang manusia hanya sebagai satu bagaian dari alam saja.
Sedangkan filsafat bertujuan untuk mengetahui tentang asal usul manusia, hubungan manusia dengan alam semesta dan bagaiomana akhirnya.

3. Perbedaan Mengenai Cara Pembahasannya
Filsafat dalam pembahsannya tidak mempergunakan percobaanm-percobaan serta penyeledikan panca indra, akan tetapi pembasan atau penyeledikannya mempergunakan pikiran dan akal sedangkan ilmu pengetahuan dalam pembahasan dan penyeledikannya mempergunakan panca indra dan percobaan-percobaan.

4. Perbedaan Mengenai Kesimpulan
Kesimpulan yang di capai ilmu pengetahuan dan kesimpulan yang di capai filsafat nilainya amat berjauhan ilmu pengetahuan dalam,menentukan kesimpulan-kesimpulnya dapat di tetapkan dengan dalil-dalil yakin yang di dasarakan pada penglihatan dan percobaan-percobaannya.
Beberapa Definisi Filsafat
Di dalam systematic filsafat, Hasbullah Bakhri Menyebutkan sebagai berikut: “kita catat beberapa definisi filsafat dari pilosof-filosof terkenal Barat dan Timur.
1. Plato (427S.M-348S.M)
Filsafat adalah ilmun pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli
2. Aristoteles (382S.M-322S.M)
Filsafat adalah ilmu pengteahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik dan estetika.
3. Alfarabi (870-950)
Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud bagaiman hakekatnya yang sebenarnya.
4. Descrates (1590-1650)
Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan dimana tuhuan alam dan manusia menjadi poko penyeledikan.
5. Imanuel khan ( 1724-1804)
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan.

II. HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU DAN AGAMA
A. Filsafat dan Ilmu
Dalam mencoba menjelaskan filsafat dan ilmu ini, baiklah akan terlebih dahulu di kemukakan seperlunya sejarah kuno yang melahirkan peradaban yang tinggi yang membawa pertumbuhan dan perkembangan ulmu pengetahuan hingga sekarangh.
Bagi orang yunani ilmu adalah keterangan akal rasional dari segala sesuatu sebab musababnya.

B. Hubungan Filsafat dan Agama ( theology )
Teologi adalah ilmu tentang ketuhanan titi tolakanya serta prinsif-prinsifnya adalah kebenaran yang di wahyukan oleh tuhan yang terkandung dalam kep[ercayaan. Adapun tujuannya ialah dengan uraian metodes berusaha mengulah isi keprcayaan itu menjadi suatu kebulatan, yang sistematik ilmiah. Di dalammenyusun system teologi ini, bermacam-macam ilmui alamiah di pakai sebagai alat pembantu seperti sejarah, tiologi, filsafat dan lain-lain.tetapi semuanya ini harus berjalan di bawah sorotan kepercayaan itu tanpa merusakkan sifat methafisis dari pada wahyu itu meskipun sedikit.

Dalam pesinggungan filsafat dengan thelogi dalam menyinggung kebenaran, dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Di dalam urutan-urutan kedudukan dalam humanity maka teologi menduduki tempat yang lebih tingghi dari filsafat baik dari objek pembahasannya yang bersifat gaib atas alam maupun Karena dasar formal yang menjamin kebenarannya yaitu sabda tuhan yang tak bisda salah.
2. Apabila kita tidak bisa meneruskan dan mengatakan bahwa kepercayaan agama itu telah memberi pengaruh yang positif terhadap filsafat .
3. Marilah kita berusaha dengan beberapa kata-kata menunjukan satu perstu tempatnya factor-faktor yang menjadi pembicaraan.
4. Apakah di dalam aturan yang sebenarnya yang menguasi manusia filsafat utu dapat di pertahankan filsafat dalam kenyataannya adalah suatu aturan totaliter.

III. CARA MEMPELAJARI FILASAFAT
Seperti di uraikan terlebih dahulu tentang pengertian filsafat dan lapangannya yang demikian luasnya sehingga cara mempelajkari filsafat itupun menemui jalan yang sukar darimana hendak di mulai dan bagaimana cara pembahasannya sehingga 0orang yang mempelajkarinya dengan segera memahaminya namun secara garis besar pada umunya orang telah sepakat bahwa ada dua cara untuk mempelajari filasafat itu :
1. Metode histories: yaitu cara mempelajari filsafat dengan memperhatikan sejarah perkembangannya mulai dahulu sampai sekarang.
2. Metode sistematis yaitu dengan cara memperhatikan isinya yakni membahas langsung isis persoalan dari ilmu filsafat itu.dengan tidak mementingkan urutan jaman pengajurnya masing-masing.

IV. PEMBAGIAN SISTEMATIK FILSAFAT
Plato membagi/ membedakan lapangan filsafat kedalam tiga macam cabang yaitu:
1. Dialetika yaitu cabang filsafat yang mengandung atau membicarkan persolan idea-idea atau pengertian umum.
2. Fisika yaitu cabang filsafat yang mengandung atau membicarakan persolan dunia meteri.
3. Etika yaitu cabang filsafat yang di dalamnya mengandung atau membicrakan persolan baik dan buruk (akhlak).
Hasbullah Bakrie dalam bukunya sisematik filsafat menyebutkan Arestoteles mengemukakan pembagian filsafat kedalam empat macam filsafat:
1. Filsafat logika
Ilmu ini bagi Arestoteles di anggap ilmu pendahuluan bagi filsafat.
2. filsafat teoritis dalam cabang ini tercakup dalam tiga macam ilmu: fisika, matematika dan metafisika
3. Filsafat fraktis, dalam cabang ini tercakup dalam tiga macam ilmu: ilmu etika, ilmu ekonomiu dan ilmu politik
4. filsafat poetika ( kesenian ) pembagian arestoteles ini merupakan permulaan yang baik sekali bagi perkembangan filsafat. Sebagai suatu ilmu yang dapat dipelajari secara teratur.
Pada zaman modern ini yang mengadakan pembagian filsafat sebafai berikut:
I. Filsafat Teoritis yang di dalamnya meliputi: logika, metafisika, filsafat alam, dan filsafat tentang manusia.
II. Filsafat Praktis di dalamnya meliputi : etika, filsafat agama, dan filsafat kebudayaan.
KESIMPULAN
Logika scentifik adalah ilmu yang mempelajari tentang perkataan, pikiran, hokum-hukum, prinsip-prinsip, bentuk-bentuk pikiran manusia yang jika di ketahui akan membimbing kita mencapai kesimpulan yang benar dan lurus.
Logika dapat di bagi menjadi dua macam: yang pertama logika kodratiah yaitu logika yang berasal dari diri sendiri. Dan yang kedua adalah logika ilmiah yaitu logika yang dapat mempertajam cara berfikir.
Logika bermanfaat membantu manusia berfikir lurus, efesien tepat dan teratur untuk mendapatkan kebenaran dan menghindari kekeliruan. Dalam segala aktivitas berfikir dan bertindak manusia mendasarkan diri atas prinsif logika ini.

.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEMUKAN MAKALAH/ARTIKEL YANG ANDA CARI DI SINI:
Custom Search

Posting Terkini